Kamis, 23 Agustus 2007

Festival Anak Soleh Indonesia Ke VII Tingkat Provinsi


Kebersamaan dalam prestasi, merupakan tema yang diangkat dalam kegiatan festival anak soleh Indonesia ke VII tingkat Provinsi DIY, yang dilaksanakan tanggal 11 dan 12 Agustus 2007 di Kota Bantul.

“Kebersamaan dalam Prestasi”, Bantul 11 – 12 Agustus 2007.

Kebersamaan dalam prestasi, merupakan tema yang diangkat dalam kegiatan festival anak soleh Indonesia ke VII tingkat Provinsi DIY, yang dilaksanakan tanggal 11 dan 12 Agustus 2007 di Kota Bantul.

Dihadiri lebih kurang 1500 para kafilah santri dan santriwati dari Kabupaten/Kota se Provinsi DIY, sangat terasa gema dan suasana yang agamis melingkupi komplek gedung Parasamya Pemerintahan Kabupaten Bantul. Hal ini tidak terlepas dari keceriaan dan celoteh anak yang demikian semaraknya, acara tersebut sebenarnya baru dimulai pukul 09.30 WIB namun para peserta sudah mulai berdatangan pada pukul 08.30 WIB yang dimulai dari kontingen Kota Yogyakarta, disusul oleh Kabupaten Bantul, Gunungkidul , Kulonprogo dan terakhir Kabupaten Sleman. Dalam laporanya ketua panitya FASI ke VII, Ibu Siti Nurjanah, dari Dinas Sosial kabupaten Bantul. Menjelaskan jumlah peserta yang hadir pada FASI ke VII ini terdiri dari para santri TPA dan TKA, yang didampingi oleh para official dan penggembira sebanyak 2000 orang. Kegiatan perlombaan dilakukan di komplek kantor Bupati dan Mesjid Agung Bantul. Lomba MTQ, lomba Azan, Lomba Busana Muslim, Lomba pembacaan dongeng dan dll.

Sementara itu Ketua Umum Panitya yang merupakan Ketua Bakor Tadarus Al Qur’an Yogyakarta, mengatakan dimajukannya jadwal Fasi VII tingkat provinsi dimaksudkan agar segera dapatkannya para juara yang nantinya akan mewakili DIY dalam FASI Ke VII di Jakarta, dan dengan demikian masih ada waktu yang cukup panjang untuk mengadakan pembinaan karena tekad Provinsi DIY menargetkan sebagai Juara Umum pada FASI Ke VII di Jakarta pada tahun 2008.

Dengan tekad yang membara ini, kontingen DIY mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah Provinsi DIY, hal ini ditegaskan Gubernur dimana dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Kepala Dinas Sosial menjelaskan kegiatan ini akan membina anak shaleh yang beriman, berakhlaq, berilmu serta terampil adalah merupakan investasi generasi Islami dalam masa datang. Dengan kegiatan ini pula sebagai wahana mengukir prestasi dibidang Agama Islam selain untuk menumbuh kembangkan iklim persaingan yang sehat diantara unit-unit Taman Kanak-kanak Al Quar’an, Taman Pendidikan Al Qur’an dan Ta’limut Qur’an Lif Aulat (TQA) dalam meningkatkan kualitas pengelolaannya. Diharapkan pula kesadaran dan peran serta umat Islam dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas moral dan intelektual yang Qur’ani.
“Kebersamaan Dalam Prestasi” diharapkan dapat memotivasi anak untuk berprestasi dengan memberikan rasa bangga, gembira serta rekreasi bagi anak yang memang masih dalam usia dan masa pertumbuhan tersebut.

Kegiatan Fasi ke VII di Bantul berlangsung dengan kemeriahan begitu terasa hingga keluar area pertandingan karena meliputi tidak hanya kegiatan lomba yang berlangsung secara Indoor tetapi pula melibatkan kegiatan yang bersifat pawai, defile dan parade Drumband yang diselenggarakan pada hari pertama dengan mengambil rute, start dimuka Mesjid Agung dan berakhir pada komplek kantor Bupati. Tidak ketinggalan pula dihadirkannya pendongeng anak setingkat Nasional, Kak Bimo yang memang diharapkan sebagai hiburan yang segar dan bermakna kepada anak-anak dikota Bantul khususnya dalam rangka Rekaveri mental pasca terjadinya gempa, yang menjadi priolitas pembangunan jangka pendek pemda bantul.

Teriring salam berlomba dan berprestasi, masyarakat Jogja menantikan pembuktian Tekad sebagai Juara Umum pada FASI Ke VII di Jakarta pada bulan Juli 2008.
Karena dengan “ Kebersamaan dalam Prestasi” lah tekad dan tujuan tersebut dapat terlaksana, dan…………. tentunya atas seijin ALLAH SWT, Amien.

Rabu, 08 Agustus 2007

PEMBINAAN PESERTA LOMBA MOTIVASI BELAJAR MANDIRI (LOMOJARI) SMP TERBUKA TINGKAT NASIONAL TAHUN 2007


Lomba Motivasi Belajar Mandiri (LOMOJARI) SMP Terbuka Tingkat Propinsi DIY merupakan salah satu kegiatan peningkatan mutu SMP yang secara rutin tiap tahun diadakan oleh Dinas Pendidikan Propinsi DIY. Mekanisme pelaksanaan kegiatan lomba yang pesertanya adalah siswa SMP Terbuka ini diadakan secara berjenjang mulai dari tingkat Kabupaten/Kota, Propinsi sampai Nasional. Lomba Motivasi Belajar Mandiri (LOMOJARI) SMP Terbuka Tingkat Propinsi DIY Tahun 2007 telah diadakan pada tanggal 4 Juli 2007 yang lalu. Kegiatan ini diikuti oleh 27 SMP Terbuka yang berasal dari 4 Kabupaten dan 1 Kota yang ada di Propinsi DIY. Masing-masing SMP Terbuka yang menjadi peserta tersebut megirimkan 1 group yang terdiri dari 3 siswa. Dari 27 SMP Terbuka tersebut lalu diseleksi dengan tes tertulis untuk dipilih 9 SMP Terbuka dengan skor tertinggi, setelah itu baru kemudian saling ditandingkan untuk memperebutkan kejuaraan.

Dari hasil Lomba Motivasi Belajar Mandiri (LOMOJARI) SMP Terbuka Tingkat Propinsi DIY Tahun 2007 telah ditunjuk peserta yang berhak mengikuti Lomba Motivasi Belajar Mandiri (LOMOJARI) SMP Terbuka Tingkat Nasional Tahun 2007 sebagai wakil dari Propinsi DIY, yaitu SMP Terbuka 2 Semanu, Gunung Kidul. Dalam rangka memberikan pembekalan terhadap peserta yang akan menghadapi Lomba Motivasi Belajar Mandiri (LOMOJARI) SMP Terbuka Tingkat Nasional Tahun 2007 tersebut, maka pada tanggal 30 Juli s.d 8 Agustus 2007 diadakanlah Pembinaan Peserta Lomba Motivasi Belajar Mandiri (LOMOJARI) SMP Terbuka Tingkat Nasional Tahun 2007 yang bertempat di Wisma Sargede, Jl. Pramuka KV 5 Yogyakarta.
Peserta yang diikutsertakan dalam Pembinaan Peserta Lomba Motivasi Belajar Mandiri (LOMOJARI) SMP Terbuka Tingkat Nasional Tahun 2007 ini, selain para siswa dari SMP Terbuka 2 Semanu, Gunung Kidul, juga ada siswa dari SMP Terbuka 1 Imogiri, Bantul. Diikutkannya siswa dari SMP Terbuka 1 Imogiri, Bantul dalam kegiatan pembinaan ini dimaksudkan supaya dapat memotivasi para siswa SMP Terbuka 2 Semanu, Gunungkidul yang akan menghadapi Lomba Motivasi Belajar Mandiri (LOMOJARI) SMP Terbuka Tingkat Nasional Tahun 2007. Jumlah siswa dari masing-masing SMP Terbuka yang ikut dalam kegiatan pembinaan tersebut adalah 5 orang. Dua diantara 5 orang tersebut berperan sebagai cadangan. Selama 10 hari mengikuti pembinaan, para peserta tersebut menginap di Wisma Sargede dengan didampingi oleh guru mereka. Para penyusun materi dan instruktur dalam kegiatan pembinaan terhadap para peserta tersebut berasal dari kalangan Guru SMP dan Dosen. Bentuk pembinaan yang diberikan terhadap peserta untuk mata pelajaran yang bersifat akademis (Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Fisika dan Biologi) adalah berupa pengayaan materi dan pemecahan soal-soal, sedangkan untuk mata pelajaran yang bersifat non akademis (Ketrampilan Seni, Penjaskes dan Pengetahuan Umum) adalah berupa pelatihan dan pengayaan materi pengetahuan umum.
Untuk mengevaluasi kemampuan para peserta yang telah menerima pembinaan, maka dalam rangkaian kegiatan pembinaan tersebut juga diadakan uji coba lomba yang berbentuk cerdas cermat. Yang menarik dalam uji coba lomba ini, pesertanya bukan hanya terdiri dari para siswa SMP Terbuka 2 Semanu, Gunungkidul dan SMP Terbuka 1 Imogiri, Bantul yang sedang mengikuti pembinaan saja, tetapi panitia penyelenggara juga menghadirkan para siswa dari SMP N 7 Yogyakarta untuk turut berpartisipasi sebagai peserta dalam uji coba lomba tersebut. Hal ini bertujuan untuk membandingkan kemampuan yang dimiliki siswa SMP Terbuka dengan siswa SMP Reguler. Alasan dipilihnya SMP N 7 Yogyakarta sebagai pembanding adalah karena siswa SMP N 7 Yogyakarta dipandang memiliki kapabilitas yang seimbang dengan siswa SMP Terbuka. Uji coba lomba ini terdiri dari 2 babak, yaitu babak soal lemparan dan babak soal rebutan. Penyampaian soal dalam uji coba lomba tersebut, selain dilakukan secara lisan, juga menggunakan alat bantu berupa proyektor.
Dengan adanya kegiatan Pembinaan Peserta Lomba Motivasi Belajar Mandiri (LOMOJARI) SMP Terbuka Tingkat Nasional Tahun 2007 ini, diharapkan SMP Terbuka 2 Semanu, Gunungkidul dapat mengharumkan nama Propinsi DIY pada Lomba Motivasi Belajar Mandiri (LOMOJARI) SMP Terbuka Tingkat Nasional Tahun 2007 yang diadakan pada tanggal 13 s.d 16 Agustus 2007 di Jakarta.

Penulis: Tim SIM Dinas Pendidikan Propinsi DIY
Agustus 2007

Puncak Acara Hari Anak Nasional Provinsi Yogyakarta


Dengan penuh keceriaan dan kegembiraan anak anak TK – SMP menyambut puncak acara Hari Anak Nasional (HAN) di komplek Dinas Pendidikan Kabupaten Kulonprogo tepatnya di Gedung Kesenian Dinas Pendidikan Kulonprogo, Puncak kegiatan HAN tingkat Provinsi dilaksanakan tanggal 2 Agustus 2007. Kegiatan diawali dengan sambutan Kepala Dinas Pendidikan DIY Drs. Sugito. Msi menyampaikan dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, Lembaga Swadaya Pendidikan Anak, Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), PKK dan seluruh masyarakat serta dunia usaha merupakan komponen yang nyata bagi perkembangan anak, dan tidak lupa peran keluarga sebagai pilar utama dalam pola pendidikan dan pertumbuhan anak dalam menghadapi masa depan agar berhasil dan berguna, serta keluargalah yang mampu membimbing anak cerdas, terutama pada masa Golden Age (0-2).

Tema dalam HAN kali ini ialah “Saya Anak Indonesia Sejati, Mandiri dan Kreatif”. Dengan diusungnya tema diatas diharapkan anak indonesia benar- benar menjadi anak yang bangga akan bangsanya serta mempunyai sikap mandiri dalam segala hal, tidak menggantungkan kepada orang lain serta kreatif menciptakan suatu inovasi yang kelak akan berguna bagi bangsa dan negara. Selanjutnya Bupati Kulonprogo Toyo Santoso Dipo menyampaikan bahwa kualitas pendidikan anak usia dini haruslah terus ditumbuh suburkan karena dengan itu masyarakat akan lebih termotivasi untuk peduli terhadap pendidikan anak usia dini dalam pendidikan formal maupun non formal.
Dengan kepedulian masyarakat diharapkan sikap dan perilaku anak menjadi lebih kreatif dan mandiri, serta dapat menumbuhkan jiwa sikap entrepreneur dalam diri anak Dengan membiasakan anak berpikir kreatif dan memupuk sikap mandiri pada usia dini merupakan modal dasar bagi masa depan mereka untuk jangka waktu 20-40 tahun mendatang. Anak-anak saat inilah yang akan menggantikan kita para orang tua dan pemimpin bangsa, di pundak merekalah tanggung jawab diletakkan.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan penyerahan buku PAUD ke kelompok pengerak PKK Kabupaten/Kota se Provinsi Yogyakarta kemudian dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pembukaan puncak acara HAN yang dilakukan oleh Gubernur yang diwakilkan Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam IX. Dalam sambutan tertulisnya beliau menyampaikan agar PAUD dapat terus dan berkembang dan selalu memberi perhatian yang lebih pada perkembangan anak usia dini karena pada usia 0-2 tahun merupakan usia emas. Pada usia itulah awal pembentukan karakter pada anak usia dini dimulai, dan akan sangat melekat kuat pada benak anak, maka pada usia demikian hendaklah jangan disepelekan.
Sedangkan pada usia 2-6 tahun merupakan masa –masa pertumbuhan baik jasmani maupun rohani maka didiklah dengan baik dan beri contoh yang baik dan bermanfaat bagi masa depan mereka. Tanpa meninggalkan sikap dan jiwa anak dalam bermain yang menyenangkan dan juga bermakna haruslah dilakukan dalam pola pendidikan anak usia dini (PAUD).Data pada tahun 2006 anak usia dini yang melanjutkan pendidikan sebesar 48%, sedangkan target pada tahun 2007 sebesar 50%, dan tahun 2011 sebesar 75 %, untuk mencapai target tersebut. Pemerintah (Dinas Pendidikan) harus bekerja keras, dan komitmen yang kuat serta diperlukan kemauan oleh semua pihak yang terkait.
Dengan di dampingi Kepala Dinas Pendidikan DIY serta Bupati Kulonprogo dan disaksikan oleh Direktur PAUD, Wakil Gubernur membuka acara secara simbolik dengan menorehkan tanda tangan dengan cat di kanvas, yang kemudian diikuti oleh para undangan dan lainnya, dilanjutkan dengan pembacaan Doa. Puncak acara sendiri merupakan pentas seni yang berupa tari, dan musik yang dibawakan dari anak-anak TK-SMP yang berasal dari Kabupaten /Kota Provinsi di DIY.


Tim SIM Dinas Pendidikan Provinsi DIY
Agustus 2007

Menuju Pendidikan Nasional yang berstandarisasi.


Pemerintah dalam komitmennya untuk mencerdaskan bangsa seperti yang diamanatkan dalam UUD 1945, melakukan sebuah upaya untuk menyamakan tingkat satuan pendidikan dari Sabang sampai dengan Merauke. Hal ini yang membulatkan tekad pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional dalam membuat sebuah standart pendidikan nasional.

Bertepatan dengan tanggal 15 Mei 2005, pemerintah membentuk Badan Standar Nasional Pendidikan di Jakarta, yang terdiri atas orang-orang dari berbagai disiplin ilmu bertujuan untuk merumuskan dan memberikan masukan kepada Menteri Pendidikan tentang sebuah Standar Pendidikan Nasional yang berlaku secara menyeluruh dan bersifat mengikat.

Adapun visi yang diembannya adalah, diperlukannya sebuah acuan dasar (brenchmark) oleh penyelenggara dan satuan pendidikan, yang antara lain meliputi kreteria minimum berbagai aspek yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), merupakan lembaga mandiri, profesional, dan independen yang mengemban misi untuk mengembangkan, memantau pelaksanaan, dan mengevaluasi pelaksanaan standar nasional pendidikan.
BSNP terdiri dari minimal 11 anggota dan maksimal 15 anggota, dengan masa tugas selama 4 tahun dan terdiri dari pakar bidang keilmuan, yang antara lain, para ahli bidang psikometri, evaluasi pendidikan, kurikulum, dan menejemen pendidikan, dan bidang lainnya yang relevan serta memiliki wawasan , pengalaman dan komitmen untuk peningkatan mutu pendidikan

Untuk keanggotaan masa kerja periode 2005-2009, terdiri dari :
Anggani Sudono, Dr. M.A
Bambang Soehendro, Prof. Dr
Djaali, Prof. Dr
Djemari Mardapi, Prof. Dr
Edy Tri Baskoro, Prof. Dr.
Fawzia Aswin Hadis, Prof. Dr
Furqon, Prof. Dr
Komaruddin Hidayat, Prof. Dr
M. Yunan Yusuf, Prof. Dr
Mungin Eddy Wibowo, Prof. Dr
Seto Mulyadi, Dr
Suharsono, Dr., MM., M.Pd.
Weinata Sairin, Pdt, M.Th.
Zainuddin Arif, Dr.
Zaki Baridwan, Prof. Dr.

Tugas dan wewenang BSNP, adalah,
Mengembangkan standar pendidikan nasional
Menyelenggarakan Ujian Nasional.
Memberikan rekomendasi kepada pemerintah dan pemerintah daerah dalam menjamin dan mengendalikan mutu pendidikan.
merumuskan kriteria kelulusan dari satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Menilai kelayakan isi, bahasan, penyajian, dan grafikaan buku teks pelajaran.

Lingkup Standar Nasional Pendidikan.
Standar Isi, standar nasional pendidikan yang mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi tamatan, kompetensi mata pelajaran, kerangka dasar dan strutur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan/akademik, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar Proses, standar nasional pendidikan yang berkait dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi keluluisan.
Standar Kompetensi Kelulusan, standar nasional pendidikan tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan.
Standar Pendidik dan Tenaga Pendidikan, standar nasional pendidikan tentang kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar Sarana dan Prasarana, standar nasional pendidikan yang mencakup kriteria minimal tentang ruang belajar, perpustakaan, tempat olahraga, beribadah, bermain, dan berkreasi serta laboratorium, bengkel kerja, dan sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar Pengelolaan, standar nasional pendidikan tentang perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pendidikan.
Standar Pembiayaan, standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan komponen dan besarnya biaya investasi, operasi dan personal satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
Standar Penilaian Pendidikan, standar nasional pendidikan tentang mekanisme, prosedur, dan instrument penilaian hasil belajar peserta didik untuk lima kelompok mata pelajaran oleh pendidik. Selain itu, standar penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dan pemerintah.

Lebih lengkap untuk mendapatkan keterangan dalam permasalahan sekitar standar nasional pendidikan dapat menghubungi :
BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN.
Gedung A lantai 3 Depdiknas
Jl. Jend. Sudirman, Senayan Jakarta 12041
Telp, 021-5739919 fax: 021-5727044, 57900312
Email : info@bsnp-indonesia.org
Website :http://www.bsnp-indonesia.org

Team Sim Diknas Provinsi DIY
Sumber : brosur Depdiknas Jakarta.

Selasa, 07 Agustus 2007

Lomba prestasi dan kreatifitas...

Setelah sebelumnya Kabupaten Gunung Kidul dan Sleman, kali ini giliran bagi Kabupaten Kulon Progo menjadi panitia penyelenggara dalam Lomba Prestasi dan Kreativitas Siswa Pendidikan Khusus, Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa Tingkat Propinsi DIY Tahun 2007 yang diadakan tanggal 25 Juli 2007 yang lalu

Pembukaan acara Lomba Prestasi dan Kreativitas Siswa Pendidikan Khusus, Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa Tingkat Propinsi DIY Tahun 2007 berlangsung di Alun-Alun Wates. Sebelum upacara pembukaan dimulai, para peserta upacara disuguhi dengan penampilan drum band dari para siswa SDLB N 3 Yogyakarta dan SDLB N 2 Yogyakarta serta dua orang siswa dari SDLB Bakti Putra Ngawis, Kabupaten Gunungkidul yang membawakan lagu berjudul Putra Nusantara dan Menuntut Ilmu. Pembukaan lomba dilakukan oleh Bupati Kulonprogo (Toyo Santoso Dipo), ditandai dengan adanya pelepasan balon ke udara dan dilanjutkan dengan pertunjukan berupa senam dan tari-tarian yang dibawakan oleh para siswa beserta guru SLB.

Jumlah peserta lomba sebanyak 805 orang dan 104 pendamping serta tidak kurang dari 3500 orang penggembira (orang tua siswa, saudara, teman, dan masyarakat). Cabang lomba yang dilombakan dalam Lomba Prestasi dan Kreativitas Siswa Pendidikan Khusus, Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa Tingkat Propinsi DIY Tahun 2007 ada sebanyak 21 macam, dengan perincian sebagai berikut :

1. Tiga (3) macam cabang lomba (Cerdas-Cermat MIPA), untuk siswa-siswa Cerdas Istimewa dari sekolah-sekolah akselerasi jenjang : SD, SMP dan SMA.
2. Delapan (8) macam cabang lomba (Mengarang, Menerjemahkan, Pidato dan Debat Bahasa Inggris, ICT, Trilomba Juang, Festival Band dan Modeling Putri), untuk siswa-siswa berbakat istimewa jenjang : SD, SMP dan SMA.
Sepuluh (10) macam cabang lomba (Mengarang, Melukis, Menyanyi, Cerdas-Cermat, Lari, MDS, Modeling Putri dan Gerak Jalan), untuk para siswa dan guru SLB/SDLB.

Tempat yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan 21 macam cabang lomba tersebut, antara lain SD Percobaan 4 Wates, SMP N 1 Wates, Lapangan UNY Wates, 2 panggung yang tersedia di Alun-alun Wates dan jalanan yang melewati tempat-tempat tersebut. Di antara seluruh 21 cabang lomba yang dilombakan, yang paling banyak disaksikan orang adalah cabang lomba Modeling Putri yang diadakan di Panggung 2 Alun-alun Wates.

Pada kegiatan Lomba Prestasi dan Kreativitas Siswa Pendidikan Khusus, Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa Tingkat Propinsi DIY Tahun 2007 ini diambil tiga juara (Juara I, II, III). Untuk Juara Pertama pada masing-masing lomba tingkat Propinsi DIY, akan mewakili Propinsi DIY untuk maju ke Tingkat Nasional. Khusus untuk Lomba Gerak Jalan, bagi para siswa dan guru SLB/SDLB se Propinsi DIY, dalam cabang lomba ini diambil Juara I, II, III dan Juara Harapan I, II, III dan kegiatan ini tidak dilombakan sampai tingkat nasional. Tahun 2007 ini Propinsi DIY dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggaraan Lomba Prestasi dan Kreativitas Siswa Pendidikan Khusus, Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa Tingkat Tingkat Nasional Tahun 2007 yang akan berlangsung pada tanggal 26 s.d 29 Agustus 2007.


TIM SIM Dinas Pendidikan Propinsi DIY